Kamis, 19 Januari 2012

HARAPAN DAN KENYATAAN


Harapan dan kenyataan tidak dapat dipisahkan.ketika harapan tidak dapat dijadikan kenyataan, janganlah anda merasa sedih, mungkin tuhan telah menentukan jalan yang lain dan yang terbaik untuk ada. Syukurilah jalan sehingga jalan itu dapat membimbing anda menjadi lebih baik dari sebelumnnya. Dalam kisah ini akan aku ceritakan harapan dan kenyataan.
Kisah ini dimulai ketika hari pertama mulai belajar dikelas,pada saat itu aku melapor kepada wali kelas aku, aku mau pindah ke jurusan otomotif,namun tidak diijinkan. Say amengerti akan alasan yang diberikan oleh ibunya, namun apa daya keesokan harinya ada salah seorang teman satu kelas denganku, dia bisa pindah ke jurusan otomotif. Itu membuat aku menjadi semangat untuk pindah. Akhirnya aku melapor kepada ketua jurusan bangunan  dan menanyakan kenapa anak itu bisa pindah kejurusan otomotif dan kenapa aku tidak bisa. Penjelasannya sama dengan apa yang dibilang dengan ibu itu, namun akupun memberikan alasan yang memang kenyataan yang akan aku lakukan, namun apa daya bapak itu malah menyarankan aku untuk pindah keluar negeri (swasta). aku pun mulai mengundurkan diri untuk tidak pindah lagi.
Tidak hanya sampai disitu, kebetulan aku dipilih sebagai seorang ketua kelas di kelas bangunan itu, namun suatu ketika teman-teman aku tidak mengerjakan tugasnya untuk menyapu dikelas dan halaman yang ada didepan kelas itu. bapak itu datang untuk memeriksa kebersihan halaman disansana akhirnya akupun mendapat marah dari bapak itu dan  sampai aku ditampar oleh bapak itu. dalam pikiranku apakah karena aku yang ngotot untuk pindah atau hanya masalah teman-teman tidak melaksanakan tugasnya. Sampai-sampai suatu ketika bapak itu juga mengajar dikelasku dan kembali aku dikejutkan dengan perkataannya menyindir apa yang aku lakukan. Dalam pikirannku aku hanya menuntut apa yang menjadi hak dan aku harus memperjuangkan hak itu, kalau orang lain bisa kenapa aku tidak bisa. Besar sekali harapanku untuk pindah pada saat itu, ketika ibu aku harus meminjam uang setiap minggu untuk membiayai aku sekolah aku tidak tega untuk melakukan itu, sehingga aku mau mengambil jurusan otomotif dengan bayang sepulang sekolah aku bisa bekerja di sebuah bengkel sehingga dapat mengurangi biaya pinjaman dari ibu ku. Namun aku tidak patah arang dengan kejadian itu, akhirnya aku memutuskan untuk tetap dijurusan itu. jalan ku lalui, hingga akhirnya aku mampu meraih juara 3 dikelasku dan dijurusan bangunan, itu membuat aku bangga. Karena aku melihat kemampuan aku waktu SMP dulu aku selalu mendapat urutan 5 dari belakang, namun sekarang kau pindah kekota aku dapat yang terbaik, ataukah aku yang meningkat atau mereka dulunya lebih buruk dariku.  Itu membuat aku bangkit dengan harapan yang tinggi untuk meraih masa depan,namun setiap bulannya aku selalu minjam uang untuk sekedar membayar biaya uang SPP dan bulan berikutnya aku kembalikan kepada wali kelas aku. Disana aku merasakan rasa kasih akung sebagia orang tua yang sebelumnya tidak aku rasakan dari seorang orang tua kandungku, walau mereka tidak pernah menunjukan rasa kasih Sayangnya padaku, aku dapat merasakannya sampai sekarang karena mereka begitu tulus kepadaku hingga aku sekarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar