Kamis, 07 Agustus 2014

KUAT TEKAN KAYU




MATERIAL KAYU
Umum
Kayu adalah bahan lignoselulosa yang dihasilkan oleh tumbuhan berkayu yang mempunyai tinggi minimal 7 m (pohon). Kayu adalah Material alam yang dapat diperbaharui, dengan mengelola hutan dengan baik. Material struktur ini memiliki berat jenis yang ringan dan proses pengerjaannya dilakukan dengan alat sederhana. Kayu merupakan bahan alam yang dapat terurai secara sempurna (digunakan secara menyeluruh) sehingga tidak ada istilah limbah pada kayu.

Anatomi Kayu
Senyawa utama penyusun kayu adalah selulosa, hemiselulosa, dan lignin dengan komposisi kira-kira 50% selulosa, 25% hemiselulosa, dan 25% lignin. Secara umum anatomi kayu terdiri dari kulit, kambium, cinicin tahun, kayu gubal, kayu teras, dan inti kayu.


Gambar Anatomi Kayu

Keterangan : A : Kambium
B : Kulit dalam
C : Kulit luar
D : Kayu gubal/sapwood
E : Kayu teras/heartwood
F : Hati/galih
G : Jari-jari kayu

Kulit luar: Bagian yang terluar. Kulit bertugas sebagai pelindung bagian dalam kayu dari pengaruh-pengaruh iklim, serangan serangga dan jamur atau secara mekanis.
Kambium : Jaringan yang berupa lapisan tipis dan bening, yang melingkar pohon. Tugas kambium ke arah luar membentuk kulit yang baru dan ke dalam membentuk kayu
Kayu gubal : Bagian kayu yang terdiri dari sel-sel yang masih hidup, masih berfungsi. Oleh karena itu tugas kayu gubal ini ialah menyalurkan bahan makanan dari daun ke bagian-bagian pohon yang lain.
Kayu teras : Bagian yang terdiri dari sel-sel yang sudah tua atau mati. Kayu teras ini asalnya dari kayu gubal yang makin tua lalu mati, sehingga tidak berfungsi Kayu teras ini hanya sebagai pengokoh tumbuhnya pohon saja. Kayu teras lebih awet dan pada umumnya warna kayu lebih tua daripada kayu gubalnya.
Hati : Merupakan bagian kayu yang berada di pusat pohon. Hati ini asalnya dari kayu awal yaitu kayu yang pertama-tama dibentuk oleh kambium dan bersifat rapuh berupa jaringan gabus.
Pori-pori : sebenarnya pori-pori adalah sel-sel pembuluh kayu yang terpotong, sehingga memberi kesan lobang-lobang kecil (pori-pori). Ukuran besarnya pori-pori ini untuk tiap-tiap jenis kayu berbeda-beda.
Lingkaran tahun/tumbuh : kondisi pertumbuhan pohon ditentukan oleh lingkungan tumbuh, yaitu iklim. Mutu kayu dipengaruhi oleh tebalnya lingkaran tahun, semakin tipis gelang tahun semakin kuat karena dinding sel relative tebal

Sifat-Sifat Fisik Kayu
Sifat fisik kayu adalah perilaku fisika kayu sebagai tanggapan terhadap perubahan kondisi atmosfir atau udara sekitarnya. Sifat fisik kayu secara umum adalah sebagai berikut :

1.Berat jenis dan kerapatan
Berat kayu tergantung kadar lengasnya/kadar air, oleh karena itu sulit mengatakan berat jenis kayu, lebih tepat dipakai kerapatan kayu.
Semakin besar kerapatannya semakin kuat kayunya dan kekerasanya, hal ini menunjukan jumlah sel yang mampu yang mampu mendukung beban.


2.Pengaruh temperature
Kayu merupakan material yang tersusun atas selulosa, lignin dan hemiselulosa yang semuanya terbentuk dari unsur karbon, hidrogen dan oksigen. Semua unsur ini mudah terbakar apabila ada peningkatan temperatur ruangan yang berlebihan. Waktu yang diperlukan temperatur untuk membakar kayu tergantung dari kadar air, dimensi kayu, dan kandungan oksigen.
Kayu terbakar mengalami pyrolisis mulai pada suhu 150C-180C
a. Pyrolisis selulosa pada suhu 280C-350C
b. Pyrolisis lignin mulai pada suhu 350C-400C
c. Pyrolisis hemiselulosa pada suhu 450C-500C
Struktur kayu yg mengalami peningkatan suhu akan mengalami penurunan kekuatan

3.Higroskopis
Kayu mempunyai sifat sangat peka terhadap air dan tidak pernah lepas dari pengaruh air diudara. Sifat ini dipengaruhi oleh kadar lengas atau kadar air yang menyebabkan mengembang dan menyusutnya kayu.

4.Kadar air
Kadar air adalah nilai yang menunjukan banyaknya kandungan air yang ada dalam kayu. untuk menggunakan kayu sebagai bahan, baik untuk perabot maupun bangunan, harus banyak diperhitungkan faktor penyusutan. Kayu akan melepas atau mengisap air dari udara disekelilingya, sampai banyaknya air dalam kayu seimbang dengan kadar air udara disekelilingnya, sehingga kadar air kesetimbangan dalam kayu tergantung dari kelembaban udara.
Air yang terkandung dalam kayu dibedakan menjadi dua yaitu:
a. Air bebas, merupakan yang terdapat dalam rongga sel dan ruang antar sel
b. Air terikat, adalah air yang terikat secara kapiler dalam diding sel
Bila kayu mongering, air bebas akan keluar terlebih dahulu kemudian baru diikuti oleh air terikat. Apabila air bebas yang terkandung dalam kayu sudah keluar, kayu berada dalam keadaan titik jenuh serat atau fiber saturation point, besarnya sekitar 30% untuk semua jenis kayu. Kayu yang kadar airnya rendah lebih kuat dibandingkan kayu dengan kadar airnya masih tinggi.



a.kadar air dari pohon hidup/baru ditebang
b.kadar air dengan air bebas dan air terikat
c.kadar air yang mencapai titik jenuh serat (30%)
d.kayu yang “kering udara” kadar air mencapai antara 0% dan 30%
e.Kayu yang “kering tanur” kadar air mencapai 0%

5.Anisotropik kayu
Anisotropic kayu adalah sifat kayu yang mempunyai perilaku dan tanggapan beban yang berbeda menurut arah yang berbeda. Sifat anisotropic kayu dibedakan menjadi tiga, yaitu :
a. Arah longitudinal/axial atau sejajar sumbu pohon.
b. Arah radial atau sejajar dengan arah jari-jari.
c. Arah Tangensial atau tegak lurus jari-jari.
Pada ketiga arah dan bidang ini kayu memiliki perilaku fisik, mekanika, pengembangan dan penyusutan yang berbeda. Sehingga harus menyebutkan arah atau bidang mana yang ditinjau.



R : arah radial
T : arah tangensial
L : arah longitudinal/axial

6.Kembang Susut
Kayu akan mengembang apabila kadar lengasnya bertambah dan menyusut bila kadar lengasnya berkurang.
Besar kecilnya pengembangan dan penyusutan kayu dipengaruhi oleh :
a. arah longitudinal < radial < tangensial
b. arah longitudinal = 0,1 s/d 0,3%
c. Arah radial = 2 s/d 8%
d. Arah tangensial = 4 s/d 14%
e. Volumetric = 7 s/d 21%
Susut kayu menyebabkan berbagai cacat kayu seperti:
• Pecah-pecah pada permukaan kayu
• Melengkung pada proses pengeringan


7.Sifat listrik
Kayu dapat sebagai bahan penyekat listrik yang baik. Daya hantar listrik ini tergantung kadar lengas kayu. Semakin tinggi kadar lengasnya semakin besar daya hantar listriknya.


Sifat-Sifat Mekanika Kayu
Sifat mekanika kayu adalah sifat kayu terhadap beban luar yang mengenainya. Sifat mekanika dari kayu memiliki nilai yang berbeda untuk nilai beban yang sama tergantung dari arah serat yang dikenai beban. Untuk perhitungan selanjutnya hanya dibedakan dua buah sumbu saja yaitu gaya sejajar serat dan gaya tegak lurus serat karena sifat mekanika kearah tangensial dan radial yang hampir sama.

Sifat-sifat mekanik kayu antara lain :
a.Kuat tekan // serat: untuk menetukan beban yang dapat dipikul kolom pendek.

b.Kuat ┴ serat: untuk rancangan sambungan-sambungan antara kayu dalam bangunan dan balok gelagar


Gambar contoh pengujian Kuat tekan ┴ serat pada kayu

c.Kuat tarik // serat: untuk batang-batang yang menerima tarikan


Gambar contoh pengujian Kuat tarik // serat pada kayu

d.Kuat geser // serat: untuk menentukan kapasitas beban yang dapat dipikul balok


Gambar contoh pengujian Kuat geser // serat pada kayu

e.Keuletan: ukuran banyaknya kerja yang dikeluarkan untuk memecahkan contoh uji dengan pukulan/impact
f.Kekenyalan: diukur dengan banyak energi yang diserap apabila sepotong kayu dibengkokan dalam kisaran elastisitasnya.
g.Kekerasan: berhubungan dengan ketahanan terhadap aus seperti pada lantai
h.MOE: ukuran ketahan pembekokan, yaitu berhubungan langsung dengan kekakuan gelagar dan faktor untuk kekuatan kolom.
i.MOR: menentukan beban yang dapat dipikul balok.

Dari sifat-sifat mekanik inilah yang kemudian menentukan besarnya kekuatan kayu itu sendiri. Dilihat dari arah beban yang mempengaruhinya, maka secara mekanik sifat dari kayu ditinjau dari segi kekuatannya untuk nilai pembebanan yang sama adalah:

a.Kayu lebih kuat menahan gaya tarik sejajar serat dari pada tegak lurus serat (σ tarik // > σ tarik ┴)



b.Kayu lebih kuat menahan tarikan dari pada desakan (σ tarik // > σ desak //)



c.Kayu lebih kuat menahan desakan searah serat daripada tegak lurus serat (σ desak // > σ desak ┴)



d.Kayu lebih kuat mendukung gaya geser tegak lurus arah serat daripada menurut arah serat (kuat geser ┴ serat > kuatgeser// serat)


Modulus Elatisitas Kayu
Modulus elastisitas kayu berbeda dengan modulus elastisitas pada baja, karena batas kenyal yang dimiliki kayu tidak begitu jelas, hanya diagram σ/ ε yang didapat pada bagian yang lurus sebelum membengkok dan titik pertemuan ini merupakan batas proposional yang akhirnya dianggap sebagai batas kenyal. Batas tegangan proposional untuk kayu umumnya 75% dari tegangan patah.


Diagram Untuk Menentukan Nilai Tegangan Elastisitas Pada Kayu

FILOSOFI POHON KELAPA DALAM BUDAYA HINDU



Kelapa (Cocos nucifera) adalah anggota tunggal dalam marga Cocos dari suku aren-arenan atau Arecaceae. Tumbuhan ini dimanfaatkan hampir semua bagiannya oleh manusia sehingga dianggap sebagai tumbuhan serbaguna, terutama bagi masyarakat pesisir dan masyrakat hindu. Bagi masyrakat hindu pohon kelapa tidak dapat dipisahkan dari kegiatan keagamaan. Masyrakat bali menggunakan hampir semua bagian dai pohon kelapa antra lain seperti:
1.      Busung ( Janur ) biasanya dipergunakan untuk membuat peralatan upakara yang sering di sebut banten.
2.      Slepan ( daun kelapa warna biru) mempunya fungsi yang sama dengan janur yaitu dipergunakan untuk sarana upakara
3.      Danyuh ( daun kelapa tua) biasanya dipergunakan untuk kayu bakar dan sapu lidi
4.      Klungah ( buah kelapa muda yang hanya berisi air) biasanya dipergunakan sebagai sarana untuk penyucian diri dan juga merupakan sarana untuk upacara keagamaan dan adat untuk umat hindu yang ada di bali.
5.      Buah kelapa yang sudah tua biasanya dipergunakan untuk sarana upacara berupa pejati dan daksina sebagai dasar dari kegiatan keagamaan.
6.      Pohon kelapa sudah dari dahulu sebagai bahan bangunan, kukul ( kentungan), bedug ( kendang ) untuk cangkul dan yang lainnya.

Dengan begitu banyaknya manfaatan dari pohon kelapa, masyrakat bali cendrung melakukan peraya tumpek wuduh pada pohon kelapa ( pohon kelapa sebagai symbol perwakilan untuk pohon yang lainnya). Kenapa demikian, ini tidak terlepas dari hampir keseluruhan bagian dari pohon kelapa dapat dipergunakan untuk membantu kegiatan masyrakat bali baik untuk kegiatan keagamaan maupun kegiatan yang lainnya.
Pohon kelapa tidak bisa hanya dipandang dari segi social saja, namun sekarang dapat dipandang mempunyai nilai ekonomis seiring dengan banyaknya fungsi dari pohon kelapa. Selain itu, pohon kelapa juga mempunya filosofi yang dapat dijadikan referensi dalam kehidupan sehari-hari untuk masyrakat umum dan masyarakat hindu. Adapun filosofi yang dari pohon kelapa yang senantiasa dijadikan rujukan oleh masyrakat hindu adalah sebagai berikut:

Filosofi kepribadian :
Pada umumnya yang nampak baik memberikan kita penilaian baik dan yang nampak buruk kita memberikan penilain yang buruk, namun pada pohon kelapa kita mendapatkan sebuah pemahaman yang lebih dalam lagi. Pemahaman ini adalah berupak cara pandang kita dalam menilai kepribadian seseorang. Seperti buah kelapa yang menunjukan kematangan ternyata didalamnya terdapat air yang selalu dijaga kemurniannya dan memberikan kehidupan yang berikutnya buat tunas yang nantinya tumbuh kembali. Batang pohon kelapa menunjukan kedewasaan, ini tercermin dari ketika dewasa dia baru akan diberikan buah untuk dijaga sampai buah itu jatuh dan matang. Ini mencerminkan bahwa manusia hidup harus mengikuti tahapan sesuai dengan atur asrama:
1.      Brahmacari Asrama adalah tingkat kehidupan berguru/ menuntut ilmu
2.      Grehasta Asrama adalah tingkat kehidupan berumahtangga
3.      Wanaprastha Asrama adalah tingkat kehidupan ketiga dengan menjauhkan diri dari nafsu- nafsu keduniawian
4.      Sanyasin (bhiksuka) Asrama adalah merupakan tingkat kehidupan di mana pengaruh dunia sama sekali lepas

FIlosofi  kelahiran , perlindungan dan kematian :
Kelahiran, perlindungan dan kematian merupakan konsep tri murti yang sering kita kenal dalam agama hindu. Dalam pohon kelapa juga mencerminkan itu, sebelum buah itu tumbuh terlebih dahulu batang sebagai perlindung disediakan oleh pohon kelapa sehingga nantinya buah kelapa akan mendapatkan perlindungan ketika dia tumbuh, dan slalu dijaga agar tetap berada dalam perlindungan dahan pohon kelapa. Begitu juga manusia, dalam agama hindu manusia lahir secara sekala dan niskala secara sekala manusia dilindungi oleh orang tua dan secara niskala manusia yang baru lagi dilindungi oleh kande 4 (empat saudara yang slalu menemani waktu lahir sampai kita tiada nantinya). Selain itu, untuk manusia hidup dan tumbuh sudah disediakan berbagai keperluan supaya dalam keberlangsungan kehidupannya.

Filosofi kematian :
Setiap manusia yang hidup akan selalu menunggu akhirrnya atau kematian. Lahir, hidup dan mati akan selalu berdampingan ini merupakan suatu hal yang harus dialami oleh manusia. Kematian adalah hal yang slalu akan menjadi akhir dari semua yang hidup, namun waktu kematian merupakan hal yang manjadi misteri. Pohon kelapa memberikan jawaban mengenai waktu kematian seseorang, namun bukan waktu pastinya melainkan sifat dari kematian tersebut. Kadang pemahaman kita hanya kelapa tua saja yang akan jatuh dari pohonnya, namun kelapa yang masih kecil ( bungsil ) juga dapat jatuh dari pohonnya. Ini menggambarakan kematian itu tidak hanya dihalami oleh yang sudah berusia lanjut, namun yang masih muda atau kecilpun akan mengalami hal yang sama. Selain itu, buah kelapa yang tua pun sampai bisa bertahan di pohon sampai dia bertunas kembali ini menggambarkan usia manusia sampai lanjut masih memiliki kehidupan.

Filosofi kesederhanaan :
Kesederhanaan merupakan suatu perasaan yang mampu menerima apa adanya dan berprilaku seperti biasanya. Pohon kelapa juga mempunyai prinsip kesederhanaan ini tercermin tempat hidup yang dapat menyesuaikan terhadap jenis tanahnya. Kesederhanaan pohon kelapa ini juga masuk dalam prinsip agama hindu. Dimana kesederhaan ini tercemin dari perubahan pisik kelapa yang tidak begitu bagus namum memberikan manfaat

SIFAT DAN KARAKTERISTIK KAYU



PELAJARAN  1
SIFAT DAN KARAKTERISTIK  KAYU


Kayu merupakan hasil hutan dari kekayaan alam, merupakan bahan mentah yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai kemajuan teknologi. Kayu memiliki beberapa sifat sekaligus, yang tidak dapat ditiru oleh bahan-bahan lain. Pengertian kayu disini ialah sesuatu bahan, yang diperoleh dari hasil pemungutan pohon-pohon di hutan, yang merupakan bagian dari pohon tersebut, setelah diperhitungkan bagian-bagian mana yang lebih banyak dimanfaatkan untuk sesuatu tujuan penggunaan. Baik berbentuk kayu pertukangan, kayu industri maupun kayu bakar. (Dumanauw.J.F, 1990)
Kayu bengkirai merupakan salah satu jenis kayu yang berkualitas bagus. Hal tersebut dapat dibuktikan pada saat dalam proses pengerjaan (pengerjaan kayu bengkirai). Kayu bengkirai ini mudah diproses seperti diserut, dipotong, diukir dll. Oleh sebab itu, banyak orang yang memasukkan kayu bengkirai ini ke dalam golongan jenis-jenis kayu pertukangan. 
Dan dalam prakteknya, saat ini banyak sekali orang-orang yang menggunakan kayu bangkirai ini untuk memproduksi beraneka macam produk dari kayu. Hal tersebut memang tidak bisa dilepas dari kualitasnya yang memang terbukti benar-benar baik oleh dunia pertukangan. Dan hingga saat ini, permintaan terhadap kayu bengkirai sangatlah banyak, oleh sebab itu, kayu bengkirai ini masuk ke dalam daftar jenis kayu yang memiliki nilai komersial 
Dalam kehidupan kita sehari-hari, kayu merupakan bahan yang sangat sering dipergunakan untuk tujuan penggunaan tertentu.  Terkadang sebagai barang tertentu, kayu tidak dapat digantikan dengan bahan lain karena sifat khasnya.  Kita sebagai pengguna dari kayu yang setiap jenisnya mempunyai sifat-sifat yang berbeda, perlu mengenal sifat-sifat kayu tersebut sehingga dalam pemilihan atau penentuan jenis untuk tujuan penggunaan tertentu harus betul-betul sesuai dengan yang kita inginkan.  Berikut ini diuraikan sifat-sifat kayu (fisik dan mekanik) serta macam penggunaannya.


Pengenalan Sifat-Sifat Kayu
Kayu merupakan hasil hutan yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai dengan kemajuan teknologi.  Kayu memiliki beberapa sifat yang tidak dapat ditiru oleh bahan-bahan lain.  Pemilihan dan penggunaan kayu untuk suatu tujuan pemakaian, memerlukan pengetahuan tentang sifat-sifat kayu. Sifat-sifat ini penting sekali dalam industri pengolahan kayu sebab dari pengetahuan sifat tersebut tidak saja dapat dipilih jenis kayu yang tepat serta macam penggunaan yang memungkinkan, akan tetapi juga dapat dipilih kemungkinan penggantian oleh jenis kayu lainnya apabila jenis yang bersangkutan sulit didapat secara kontinyu atau terlalu mahal.
Kayu berasal dari berbagai jenis pohon yang memiliki sifat-sifat yang berbeda-beda.  Bahkan dalam satu pohon, kayu mempunyai sifat yang berbeda-beda.  Dari sekian banyak sifat-sifat kayu yang berbeda satu sama lain, ada beberapa sifat yang umum terdapat pada semua jenis kayu yaitu :
  1. Kayu tersusun dari sel-sel yang memiliki tipe bermacam-macam dan susunan dinding selnya terdiri dari senyawa kimia berupa selulosa dan hemi selulosa (karbohidrat) serta lignin (non karbohidrat).
  2. Semua kayu bersifat anisotropik, yaitu memperlihatkan sifat-sifat yang berlainan jika diuji menurut tiga arah utamanya (longitudinal, radial dan tangensial).
  3. Kayu merupakan bahan yang bersifat higroskopis, yaitu dapat menyerap atau melepaskan kadar air (kelembaban) sebagai akibat perubahan kelembaban dan suhu udara disekelilingnya.
  4. Kayu dapat diserang oleh hama dan penyakit dan dapat terbakar terutama dalam keadaan kering.
Sifat Fisik Kayu
  1. Berat dan Berat Jenis
Berat suatu kayu tergantung dari jumlah zat kayu, rongga sel, kadar air dan zat ekstraktif didalamnya.  Berat suatu jenis kayu berbanding lurus dengan BJ-nya.  Kayu mempunyai berat jenis yang berbeda-beda, berkisar antara BJ minimum 0,2 (kayu balsa) sampai BJ 1,28 (kayu nani).  Umumnya makin tinggi BJ kayu, kayu semakin berat dan semakin kuat pula.
  1. Keawetan
Keawetan adalah ketahanan kayu terhadap serangan dari unsur-unsur perusak kayu dari luar seperti jamur, rayap, bubuk dll. Keawetan kayu tersebut disebabkan adanya zat ekstraktif didalam kayu yang merupakan unsur racun bagi perusak kayu.  Zat ekstraktif tersebut terbentuk pada saat kayu gubal berubah menjadi kayu teras sehingga pada umumnya kayu teras lebih awet dari kayu gubal.
  1. Warna
Kayu yang beraneka warna macamnya disebabkan oleh zat pengisi warna dalam kayu yang berbeda-beda.
  1. Tekstur
Tekstur adalah ukuran relatif sel-sel kayu.  Berdasarkan teksturnya, kayu digolongkan kedalam kayu bertekstur halus (contoh: giam, kulim dll), kayu bertekstur sedang (contoh: jati, sonokeling dll) dan kayu bertekstur kasar (contoh: kempas, meranti dll).
  1. Arah Serat
Arah serat adalah arah umum sel-sel kayu terhadap sumbu batang pohon.  Arah serat dapat dibedakan menjadi serat lurus, serat berpadu, serat berombak, serta terpilin dan serat diagonal (serat miring).
  1. Kesan Raba
Kesan raba adalah kesan yang diperoleh pada saat meraba permukaan kayu (kasar, halus, licin, dingin, berminyak dll).  Kesan raba tiap jenis kayu berbeda-beda tergantung dari tekstur kayu, kadar air, kadar zat ekstraktif dalam kayu.
  1. Bau dan Rasa
Bau dan rasa kayu mudah hilang bila kayu lama tersimpan di udara terbuka.  Beberapa jenis kayu mempunyai bau yang merangsang dan untuk menyatakan bau kayu tersebut, sering digunakan bau sesuatu benda yang umum dikenal misalnya bau bawang (kulim), bau zat penyamak (jati), bau kamper (kapur) dsb.
  1. Nilai Dekoratif
Gambar kayu tergantung dari pola penyebaran warna, arah serat, tekstur, dan pemunculan riap-riap tumbuh dalam pola-pola tertentu.  Pola gambar ini yang membuat sesuatu jenis kayu mempunyai nilai dekoratif.
  1. Higroskopis
Kayu mempunyai sifat dapat menyerap atau melepaskan air.  Makin lembab udara disekitarnya makin tinggi pula kelembaban kayu sampai tercapai keseimbangan dengan lingkungannya.  Dalam kondisi kelembaban kayu sama dengan kelembaban udara disekelilingnya disebut kandungan air keseimbangan (EMC = Equilibrium Moisture Content).
  1. Sifat Kayu terhadap Suara, yang terdiri dari :
    1. Sifat akustik, yaitu kemampuan untuk meneruskan suara berkaitan erat dengan elastisitas kayu.
    2. Sifat resonansi, yaitu turut bergetarnya kayu akibat adanya gelombang suara.  Kualitas nada yang dikeluarkan kayu sangat baik, sehingga kayu banyak dipakai untuk bahan pembuatan alat musik (kulintang, gitar, biola dll).
  2. Daya Hantar Panas
Sifat daya hantar kayu sangat jelek sehingga kayu banyak digunakan untuk membuat barang-barang yang berhubungan langsung dengan sumber panas.
  1. Daya Hantar Listrik
  2. Pada umumnya kayu merupakan bahan hantar yang jelek untuk aliran listrik.  Daya hantar listrik ini dipengaruhi oleh kadar air kayu.  Pada kadar air 0 %, kayu akan menjadi bahan sekat listrik yang baik sekali, sebaliknya apabila kayu mengandung air maksimum (kayu basah), maka daya hantarnya boleh  dikatakan sama dengan daya hantar air.
Sifat Mekanik Kayu
  1. Keteguhan Tarik
Keteguhan tarik adalah kekuatan kayu untuk menahan gaya-gaya yang berusaha menarik kayu.  Terdapat 2 (dua) macam keteguhan tarik yaitu :
    1.             Keteguhan tarik sejajar arah serat dan
    2. Keteguhan tarik tegak lurus arah serat.
Kekuatan tarik terbesar pada kayu ialah keteguhan tarik sejajar arah serat.  Kekuatan tarik tegak lurus arah serat lebih kecil daripada kekuatan tarik sejajar arah serat.
  1. Keteguhan tekan / Kompresi
Keteguhan tekan/kompresi adalah kekuatan kayu untuk menahan muatan/beban. Terdapat 2 (dua) macam keteguhan tekan yaitu :
    1. Keteguhan tekan sejajar arah serat dan
    2. Keteguhan tekan tegak lurus arah serat.
Pada semua kayu, keteguhan tegak lurus serat lebih kecil daripada keteguhan kompresi sejajar arah serat.
  1. Keteguhan Geser
Keteguhan geser adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya-gaya yang membuat suatu bagian kayu tersebut turut bergeser dari bagian lain di dekatnya.  Terdapat 3 (tiga) macam keteguhan yaitu :
    1. Keteguhan geser sejajar arah serat
    2. Keteguhan geser tegak lurus arah serat dan
    3. Keteguhan geser miring
Keteguhan geser tegak lurus serat jauh lebih besar dari pada keteguhan geser sejajar arah serat.
  1. Keteguhan lengkung (lentur)
Keteguhan lengkung/lentur adalah kekuatan untuk menahan gaya-gaya yang berusaha melengkungkan kayu atau untuk menahan beban mati maupun hidup selain beban pukulan.  Terdapat 2 (dua) macam keteguhan yaitu :
    1. Keteguhan lengkung statik, yaitu kekuatan kayu menahan gaya yang mengenainya secara perlahan-lahan.
    2. Keteguhan lengkung pukul, yaitu kekuatan kayu menahan gaya yang mengenainya secara mendadak.
  1. Kekakuan
Kekakuan adalah kemampuan kayu untuk menahan perubahan bentuk atau lengkungan. Kekakuan tersebut dinyatakan dalam modulus elastisitas.
  1. Keuletan
Keuletan adalah kemampuan kayu untuk menyerap sejumlah tenaga yang relatif besar atau tahan terhadap kejutan-kejutan atau tegangan-tegangan yang berulang-ulang yang melampaui batas proporsional serta mengakibatkan perubahan bentuk yang permanen dan kerusakan sebagian.
  1. Kekerasan
Kekerasan adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya yang membuat takik atau lekukan atau kikisan (abrasi). Bersama-sama dengan keuletan, kekerasan merupakan suatu ukuran tentang ketahanan terhadap pengausan kayu.
  1. Keteguhan Belah
Keteguhan belah adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya-gaya yang berusaha membelah kayu.  Sifat keteguhan belah yang rendah sangat baik dalam pembuatan sirap dan kayu bakar. Sebaliknya keteguhan belah yang tinggi sangat baik untuk pembuatan ukir-ukiran (patung). Pada umumnya kayu mudah dibelah sepanjang jari-jari (arah radial) dari pada arah tangensial.
Ukuran yang dipakai untuk menjabarkan sifat-sifat keku-atan kayu atau sifat mekaniknya dinyatakan dalam kg/cm2.  Faktor-faktor yang mempengaruhi sifat mekanik kayu secara garis besar digolongkan menjadi dua kelompok :
    1. Faktor luar (eksternal): pengawetan kayu, kelembaban lingkungan, pembebanan dan cacat yang disebabkan oleh jamur atau serangga perusak kayu.
    2. Faktor dalam kayu (internal): BJ, cacat mata kayu, serat miring dsb.



Struktur kayu merupakan suatu struktur yang elemen susunannya adalah kayu. Dalam perkembangannya, struktur kayu banyak digunakan sebagai alternatif dalam perencanaan pekerjaan-pekerjaan sipil, diantaranya adalah : rangka kuda-kuda, rangka dan gelagar jembatan, struktur perancah, kolom, dan balok lantai bangunan. Pada dasarnya kayu merupakan bahan alam yang banyak memiliki kelemahan struktural, sehingga pengunaan kayu sebagai bahan struktur perlu memperhatikan sifat-sifat tersebut. Oleh sebab itu, maka struktur kayu kurang populer dibandingkan dengan beton dan baja. Akibatnya saat ini terdapat kecenderungan beralihnya peran kayu dari bahan struktur menjadi bahan pemerindah (dekoratif).

 B. BENTUK DAN KEGUNAAN KAYU.
Sebagai bahan struktur kayu mempunyai berbagai kekuatan, khususnya dalam : 1. Menahan Tarikan. Kekuatan terbesar yang dapat ditahan oleh kayu adalah sejajar arah serat, sedangkan kekuatan tarikan tegak lurus arah serat lebih kecil dari pada sejajar serat. 2. Menahan Tekanan (Desak). Kayu juga dapat menahan beban desak, baik tekanan sejajar serat maupun tegak lurus serat, misalnya sebagai bantalan kereta api. Daya tahan desak tegak lurus serat lebih kecil bila dibandingkan dengan sejajar serat. 3. Menahan Lenturan. Besarnya daya tahan kayu terhadap lenturan tergantung pada jenis kayu, besarnya peampang kayu, berat badan, lebar bentangan, sehingga dengan dapatnya kayu menaan lenturan maka dapat menahan beban tetap meupun beban kejut/pukulan. Sebagai bahan struktur kayu biasanya diperdagangkan dengan ukuran tertentu dan dipakai dalam bentuk balok, papan, atau bentangan bulat, (berdasarkan SK-SNI-03-2445-1991).
 1. Balok 2

 Untuk kuda-kuda / batang struktur (cm) : 8 x (8, 10, 12, 15, 18), 
10 x (10, 12, 15, 18).
 Balok antar tiang (cm) :                              4 x (6, 8); 6 x (8, 12, 15);

8 x (12, 15, 18), 10 x (12, 15).
 Untuk kuzen pintu dan jendela (cm) :        6 x (10, 12, 13, 15) ; 8 x (10, 12, 15).
 Balok langit (cm) :                          8 x (12, 15, 18, 20); 10 x (15, 18, 20).
 Tiang balok (cm) :                           8 x (8, 10, 12); 10 x (10, 12); 12 x (12, 15).

2. Reng dan Kaso :                                         2 x 3; 2,5 x (3,4,6,8, 10, 12);
3,5 x (3,4,6,8,10,12,15);
5 x (7,8,10,12,13,15,18,20,22,25)

3. Lis dan Jalusi                                              1 x (1,3,4,5, 6, 8)
1,5 x (3,4,5,6,8,10,12,15,18,20,22)
2 x (4, 5,6,8, 10, 12)
4. Papan kayu.                                                             2 x (15, 18,20,22,25)
3 x (18,20,22,25,30)
4 x (18,20,22,25)

C. KEKURANGAN DAN KELEBIHAN KAYU.
Kelebihan Kayu :
1. Berkekuatan tinggi dengan berat jenis rendah.
2. Tahan terhadap pengaruh kimia dan listrik.
3. Relatif mudah dikerjakan dan diganti.
4. Mudah didapatkan, relatif murah.
5. Pengaruh temperatur terhadap perubahan bentuk dapat diabaikan.
6. Pada kayu kering memiliki daya hantar panas dan listrik yang rendah, sehingga baik untuk partisi.
7. Memiliki sisi keindahan yang khas.
Kekurangan Kayu :
1. Adanya sifat-sifat kayu yang kurang homogen (ketidak seragaman), cacat kayu (mata kayu, retak, dll.).
2. Beberapa jenis kayu kurang awet.
3. Kekuatannya sangat dipengaruhi oleh jenis kayu, mutu, kelembaban dan pengaruh waktu pembebanan.
4. Keterbatasan ukuran khususnya untuk memenuhi kebutuhan struktur bangunan yang makin beskala besar dan tinggi.
5. Untuk beberapa jenis kayu tertentu harganya relatif mahal dan ketersediaan terbatas (langka).
D. JENIS KAYU DI INDONESIA.
Menurut Peraturan Konstruksi Kayu - PKKI (Lampiran 3), dari 3000-4000 jenis pohon yang ada di Indonesia baru sekitar 150 jenis yang telah diselidiki dan dianggap penting dalam perdagangan. Dari jumlah tersebut sebagian merupakan jenis kayu yang penting sebagai bahan struktur. Lembaga Pusat Penyelidikan Kehutanan telah menyusun daftar kayu Indonesia yang terdiri dari 90 jenis kayu penting di Indonesia. Daftar tersebut tercantum selengkapnya pada Lampiran I.
Susunan kayu sebagaimana disajikan pada Gambar 2.1. terdiri dari susunan sel-sel, dan sel-sel tersebut terdiri dari susunan “cellose” yang diikat dan disatukan oleh “lignine”. Perbedaan susunan sel-sel inilah yang menyebabkan perbedaan sifat-sifat dari berbagai jenis.