Minggu, 07 Maret 2010

Dari Facebook Turun ke Hati

Dear Aime,( jawa post. Senin, 08 Maret 2010

Aime yang baik hati dan tidak sombong. Aku mau minta tolong untuk mencarikan solusi masalahku ini dong. Soalnya sekarang aku lagi pusing banget nih. Oh iya, kenalan sedikit yuk. Namaku Ninis, aku adalah salah seorang pelajar SMP di Sidoarjo.

Oke, langsung ke pokok permasalahan aja ya sekarang. Begini Aime, aku punya kakak kelas. Kami berdua sangat dekat. Hubungan yang kami jalanin kayak kakak adik gitu lah.

Udah lumayan lama aku kenal dia. Awalnya, kami berkenalan lewat situs jejaring sosial, Facebook. Terus berlanjut ke aktivitas chatting. Waktu mengetahui nomor HP-nya, kucoba-coba kirim SMS. Dari situ aku jadi lebih kenal sama dia.

Tiba-tiba dia meminta aku menjadi ceweknya. Aku sendiri bukan orang yang menolak berpacaran. Tapi, yang membuatku sedikit shock, dia juga mengatakan akan jadi pendamping hidup yang setia untuk selamanya.

Denger pernyataan semacam itu aku merasa bingung. Apalagi aku kan masih remaja plus aku sendiri menyadari sifatku yang kekanak-kanakan. Aku belum yakin bisa mengimbangi dia yang kayaknya udah serius banget.

Jujur saja, lama-kelamaan timbul perasaan lain dalam hatiku. Bukan sekadar perasaan seorang adik kepada kakaknya. Mungkin, ini yang dibilang cinta.

Tapi, aku nggak pernah ngakuin perasaanku sendiri. Gimana nih, Aime? Aku nggak mau nyakitin hati orang. Tapi, aku juga takut kalau terlalu terburu-buru menerima dia. Please banget bantuin aku! Makasih banyak ya.

Ninis P. tworoxy_***@rocketmail.com

Hei Ninis yang pasti manis dong ya! He he.

Emang si Facebook ini jejaring sosial multifungsi ya! Selain bisa dipakai menjalin tali silaturahmi sama temen-temen, Facabook bisa dipakai main dengan aneka macam aplikasinya. Eh, rupanya ada fitur baru, sebagai search engine gebetan. He he. Asyik sih kalau bisa punya kakak baru. Jadi, merasa ada yang memperhatikan, melindungi, dan menjaga. Lagi-lagi yang namanya perasaan siapa sih yang tahu. Apalagi, perasaan itu kan bisa berubah kapan saja tanpa terduga. Setuju kan? Terus kalau bingung gimana ya solusinya? Coba nih Aime bantu kasih saran.

Nggak Mudah Percaya

Meski cowok gebetanmu ini sudah terang-terangan menyatakan perasaannya, kamu jangan langsung terbuai. Inget deh sama temen yang sudah lama kenal saja belum tentu dia bisa dipercaya, apalagi sama orang yang baru sebentar kamu kenal. Boleh saja kamu mendengar ucapannya, tapi sebaiknya kamu mengesampingkan dulu urusan hati.

Perlahan tapi Pasti

Waktu yang sangat sebentar nggak akan cukup untuk dipakai menilai baik nggaknya sosok si gebetan itu. So, langkah terbaik adalah memberikan waktu untuk perasaanmu dan dia. Biarkan saja hubungan kalian mengalir sebagai kakak adik. Kalaupun dia beneran serius sama kamu, nanti pasti dia mau bersabar menunggu. Patut dicurigai tuh kalau dia terburu-buru banget pengen jadian sama kamu. Apalagi, mengumbar kata-kata setia selamanya.

Beri Sikap Tegas

Kasus penipuan berkedok kenalan di situs jejaring sosial sudah seabrek jadi bahan berita di media. Nggak pengen kan jadi korban selanjutnya? Kamu kudu tegas sama dia bahwa saat ini kamu belum siap menjalin hubungan serius. Hubungan yang kamu mau ya sebatas teman biasa saja. That's it! (Aime)