Senin, 23 Februari 2009

Kisah Tak berujung

seorang anak kecil dilahirkan 11 november 1986 di sebuah desa bernama keliki, tidak jauh dari daerah ubud Bali. anak itu besar dan tumbuh didesa tersebut.kehidupan anak itu semakin hari semakin mengharukan, selain nakal anak itu juga kurang berpendidikan.saking nakalnya sampai-sampai dia dihajar ama orang tuanya sampai akhirnya dimandikan diluar rumah.
pad suatu ketika anak itu disekolahkan di SD N 1 Keliki, anak itu juga sangat bandel hingga dia tidak naik kelas.......tetapi seletah tertingal kelas anak itu mulai tumbuh dan mendapatkan peringkat 3 dari 30 anak...... bahagia sekali orang tuanya yang bekerja sebagai petani melihat anaknya yang ada kemajuan, namun kebahagian itu hilang ketika anak yang sudah duduk di kelas tiga sekolah dasar itu jatuh dari pohon belimbing yang tingginya hampir 7 meter itu yang berada dibelakang rumahnya. orang tuanya smpat putus asa karena tangan dan kaki anak itu tidak bisa digerakan, namun hari terus berjalan orang tuanya membawa anak itu berobat ke balian(orang pintar) karena tidak mempunyai biaya untuk membawanya ke dokter. secercah cahaya mulai terang saat anak itu mulai belajar berjalan dipekarangan rumahnya yang kecil..dengan penuh semangat anak itu melangkahkan kakinya dengan harapan dapat membalas budi baik orang tuanya yang telah susah payah mebesarkannya. waktu terus berjalan sampai anak ini bisa berjalan dan mulai berlari dan bermain dengan teman-teman yang ada dikampung , karena selama hampir dua bulan dia terbaring dirumah. sambil sekolah dia juga bekerja disebuah pabrik yang dimiliki oleh saudara dari kakeknya, disana dia bekerja sambil sekolah, pagi dia sekolah dan siang sehabis sekolah dia bekerja disana. walau dia jarang mendapatkan waktu bermain yang cukup, namun ini cukup membantu biaya sekolah dia. setidaknya dia mengurangi biaya yang diberikan oleh orang tua dia....lama sekali dia bekerja disana. pada saat dia baru duduk dikelas 3 sekolah dasar, ada seorang guru yang bertanya kepada dia..."de cita-cita kamu mau jadi ap"..dengan lantang anak itu menjawab " bu tiang ingin jadi peternak sapi saja...karena sekolah tinggi, presiden masih sehat, polisi banyak, dan perawat juga banyak"...mendengar perkataan itu ibu itu tersenyum saja...


waktu berjalan hari-hari dilalui dengan penuh senyum sampai akhirnya dia tamat sekolah dasar.. dan dia tidak punya rencana untuk melanjutkan sekolah ke jenjang smp..sampai-sampai batas pendaftaran siswa baru tinggal 1 hari lagi...akhirnya pada hari terakhir pendaftaran ayahnya langsung mengajak sang anak pergi ke sebuah smp yang berada dikecamatan tegallalang - gianyar bali. pada saat itu nem anak itu 35 ( masuk dalam batas penerimaan siswa baru disekolah itu yaitu minimal 33). hehe ternyata dia lulus dan akhirnya sekolah dismpn1 tegallalang..


sang bapak tersenyum melihat anaknya masuk dalam sekolah nomer 1 yang ada dikawasan tegalalang...namun anak itu belum tau arti sekolahan ..anak itu masuk di kelas dengan grade 3 atau kelas C..dari lima kelas yang disediakan. pada awalnya anak itu mempunya maalah dengan biaya sekolah, namun pada saat itu ada salah seorang guru yang berasal dari satu desa dengan tempat anak itu tinggal yang membantu dengan beasiswa tidak mampu sehingga anak itu bisa tetap sekolah dengan setiap harinya dia bekerja setelah sekolahnya. namun apa daya kenakalan anak itu trus bertambah dengan kehadiran teman-teman yang baru disekolah itu. sampai dia berkelahi dengan teman sekelasnya. namun kehidupan anak itu jauh dari kata kenakalan. pada suatu ketika dia di beri uang oleh orang tuanya untuk membayar uang gedung sekolah di SMPN1 tegalalang, malah dia gunakan untuk main bola sodok...sampai akhirnya orang tuanya tau ternyata uang yang yang di kasih untuk membayar uang bangunan sekolah dipergunakan untuk main-main..akhirnya dia dimarahi oleh orang tuanya.telepas dari itu anak itu semakin akrab dengan teman sebayanya di smp sehingga anak itu semakin nakal sering jail terhadap teman teman yang wanita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar