Jumat, 22 Agustus 2014
Minggu, 17 Agustus 2014
Jumat, 08 Agustus 2014
Kamis, 07 Agustus 2014
KUAT TEKAN KAYU
MATERIAL KAYU
Umum
Kayu adalah bahan lignoselulosa yang dihasilkan oleh tumbuhan berkayu yang mempunyai tinggi minimal 7 m (pohon). Kayu adalah Material alam yang dapat diperbaharui, dengan mengelola hutan dengan baik. Material struktur ini memiliki berat jenis yang ringan dan proses pengerjaannya dilakukan dengan alat sederhana. Kayu merupakan bahan alam yang dapat terurai secara sempurna (digunakan secara menyeluruh) sehingga tidak ada istilah limbah pada kayu.
Anatomi Kayu
Senyawa utama penyusun kayu adalah selulosa, hemiselulosa, dan lignin dengan komposisi kira-kira 50% selulosa, 25% hemiselulosa, dan 25% lignin. Secara umum anatomi kayu terdiri dari kulit, kambium, cinicin tahun, kayu gubal, kayu teras, dan inti kayu.
Gambar Anatomi Kayu
Keterangan : A : Kambium
B : Kulit dalam
C : Kulit luar
D : Kayu gubal/sapwood
E : Kayu teras/heartwood
F : Hati/galih
G : Jari-jari kayu
Kulit luar: Bagian yang terluar. Kulit bertugas sebagai pelindung bagian dalam kayu dari pengaruh-pengaruh iklim, serangan serangga dan jamur atau secara mekanis.
Kambium : Jaringan yang berupa lapisan tipis dan bening, yang melingkar pohon. Tugas kambium ke arah luar membentuk kulit yang baru dan ke dalam membentuk kayu
Kayu gubal : Bagian kayu yang terdiri dari sel-sel yang masih hidup, masih berfungsi. Oleh karena itu tugas kayu gubal ini ialah menyalurkan bahan makanan dari daun ke bagian-bagian pohon yang lain.
Kayu teras : Bagian yang terdiri dari sel-sel yang sudah tua atau mati. Kayu teras ini asalnya dari kayu gubal yang makin tua lalu mati, sehingga tidak berfungsi Kayu teras ini hanya sebagai pengokoh tumbuhnya pohon saja. Kayu teras lebih awet dan pada umumnya warna kayu lebih tua daripada kayu gubalnya.
Hati : Merupakan bagian kayu yang berada di pusat pohon. Hati ini asalnya dari kayu awal yaitu kayu yang pertama-tama dibentuk oleh kambium dan bersifat rapuh berupa jaringan gabus.
Pori-pori : sebenarnya pori-pori adalah sel-sel pembuluh kayu yang terpotong, sehingga memberi kesan lobang-lobang kecil (pori-pori). Ukuran besarnya pori-pori ini untuk tiap-tiap jenis kayu berbeda-beda.
Lingkaran tahun/tumbuh : kondisi pertumbuhan pohon ditentukan oleh lingkungan tumbuh, yaitu iklim. Mutu kayu dipengaruhi oleh tebalnya lingkaran tahun, semakin tipis gelang tahun semakin kuat karena dinding sel relative tebal
Sifat-Sifat Fisik Kayu
Sifat fisik kayu adalah perilaku fisika kayu sebagai tanggapan terhadap perubahan kondisi atmosfir atau udara sekitarnya. Sifat fisik kayu secara umum adalah sebagai berikut :
1.Berat jenis dan kerapatan
Berat kayu tergantung kadar lengasnya/kadar air, oleh karena itu sulit mengatakan berat jenis kayu, lebih tepat dipakai kerapatan kayu.
Semakin besar kerapatannya semakin kuat kayunya dan kekerasanya, hal ini menunjukan jumlah sel yang mampu yang mampu mendukung beban.
2.Pengaruh temperature
Kayu merupakan material yang tersusun atas selulosa, lignin dan hemiselulosa yang semuanya terbentuk dari unsur karbon, hidrogen dan oksigen. Semua unsur ini mudah terbakar apabila ada peningkatan temperatur ruangan yang berlebihan. Waktu yang diperlukan temperatur untuk membakar kayu tergantung dari kadar air, dimensi kayu, dan kandungan oksigen.
Kayu terbakar mengalami pyrolisis mulai pada suhu 150C-180C
a. Pyrolisis selulosa pada suhu 280C-350C
b. Pyrolisis lignin mulai pada suhu 350C-400C
c. Pyrolisis hemiselulosa pada suhu 450C-500C
Struktur kayu yg mengalami peningkatan suhu akan mengalami penurunan kekuatan
3.Higroskopis
Kayu mempunyai sifat sangat peka terhadap air dan tidak pernah lepas dari pengaruh air diudara. Sifat ini dipengaruhi oleh kadar lengas atau kadar air yang menyebabkan mengembang dan menyusutnya kayu.
4.Kadar air
Kadar air adalah nilai yang menunjukan banyaknya kandungan air yang ada dalam kayu. untuk menggunakan kayu sebagai bahan, baik untuk perabot maupun bangunan, harus banyak diperhitungkan faktor penyusutan. Kayu akan melepas atau mengisap air dari udara disekelilingya, sampai banyaknya air dalam kayu seimbang dengan kadar air udara disekelilingnya, sehingga kadar air kesetimbangan dalam kayu tergantung dari kelembaban udara.
Air yang terkandung dalam kayu dibedakan menjadi dua yaitu:
a. Air bebas, merupakan yang terdapat dalam rongga sel dan ruang antar sel
b. Air terikat, adalah air yang terikat secara kapiler dalam diding sel
Bila kayu mongering, air bebas akan keluar terlebih dahulu kemudian baru diikuti oleh air terikat. Apabila air bebas yang terkandung dalam kayu sudah keluar, kayu berada dalam keadaan titik jenuh serat atau fiber saturation point, besarnya sekitar 30% untuk semua jenis kayu. Kayu yang kadar airnya rendah lebih kuat dibandingkan kayu dengan kadar airnya masih tinggi.
a.kadar air dari pohon hidup/baru ditebang
b.kadar air dengan air bebas dan air terikat
c.kadar air yang mencapai titik jenuh serat (30%)
d.kayu yang “kering udara” kadar air mencapai antara 0% dan 30%
e.Kayu yang “kering tanur” kadar air mencapai 0%
5.Anisotropik kayu
Anisotropic kayu adalah sifat kayu yang mempunyai perilaku dan tanggapan beban yang berbeda menurut arah yang berbeda. Sifat anisotropic kayu dibedakan menjadi tiga, yaitu :
a. Arah longitudinal/axial atau sejajar sumbu pohon.
b. Arah radial atau sejajar dengan arah jari-jari.
c. Arah Tangensial atau tegak lurus jari-jari.
Pada ketiga arah dan bidang ini kayu memiliki perilaku fisik, mekanika, pengembangan dan penyusutan yang berbeda. Sehingga harus menyebutkan arah atau bidang mana yang ditinjau.
R : arah radial
T : arah tangensial
L : arah longitudinal/axial
6.Kembang Susut
Kayu akan mengembang apabila kadar lengasnya bertambah dan menyusut bila kadar lengasnya berkurang.
Besar kecilnya pengembangan dan penyusutan kayu dipengaruhi oleh :
a. arah longitudinal < radial < tangensial
b. arah longitudinal = 0,1 s/d 0,3%
c. Arah radial = 2 s/d 8%
d. Arah tangensial = 4 s/d 14%
e. Volumetric = 7 s/d 21%
Susut kayu menyebabkan berbagai cacat kayu seperti:
• Pecah-pecah pada permukaan kayu
• Melengkung pada proses pengeringan
7.Sifat listrik
Kayu dapat sebagai bahan penyekat listrik yang baik. Daya hantar listrik ini tergantung kadar lengas kayu. Semakin tinggi kadar lengasnya semakin besar daya hantar listriknya.
Sifat-Sifat Mekanika Kayu
Sifat mekanika kayu adalah sifat kayu terhadap beban luar yang mengenainya. Sifat mekanika dari kayu memiliki nilai yang berbeda untuk nilai beban yang sama tergantung dari arah serat yang dikenai beban. Untuk perhitungan selanjutnya hanya dibedakan dua buah sumbu saja yaitu gaya sejajar serat dan gaya tegak lurus serat karena sifat mekanika kearah tangensial dan radial yang hampir sama.
Sifat-sifat mekanik kayu antara lain :
a.Kuat tekan // serat: untuk menetukan beban yang dapat dipikul kolom pendek.
b.Kuat ┴ serat: untuk rancangan sambungan-sambungan antara kayu dalam bangunan dan balok gelagar
Gambar contoh pengujian Kuat tekan ┴ serat pada kayu
c.Kuat tarik // serat: untuk batang-batang yang menerima tarikan
Gambar contoh pengujian Kuat tarik // serat pada kayu
d.Kuat geser // serat: untuk menentukan kapasitas beban yang dapat dipikul balok
Gambar contoh pengujian Kuat geser // serat pada kayu
e.Keuletan: ukuran banyaknya kerja yang dikeluarkan untuk memecahkan contoh uji dengan pukulan/impact
f.Kekenyalan: diukur dengan banyak energi yang diserap apabila sepotong kayu dibengkokan dalam kisaran elastisitasnya.
g.Kekerasan: berhubungan dengan ketahanan terhadap aus seperti pada lantai
h.MOE: ukuran ketahan pembekokan, yaitu berhubungan langsung dengan kekakuan gelagar dan faktor untuk kekuatan kolom.
i.MOR: menentukan beban yang dapat dipikul balok.
Dari sifat-sifat mekanik inilah yang kemudian menentukan besarnya kekuatan kayu itu sendiri. Dilihat dari arah beban yang mempengaruhinya, maka secara mekanik sifat dari kayu ditinjau dari segi kekuatannya untuk nilai pembebanan yang sama adalah:
a.Kayu lebih kuat menahan gaya tarik sejajar serat dari pada tegak lurus serat (σ tarik // > σ tarik ┴)
b.Kayu lebih kuat menahan tarikan dari pada desakan (σ tarik // > σ desak //)
c.Kayu lebih kuat menahan desakan searah serat daripada tegak lurus serat (σ desak // > σ desak ┴)
d.Kayu lebih kuat mendukung gaya geser tegak lurus arah serat daripada menurut arah serat (kuat geser ┴ serat > kuatgeser// serat)
Modulus Elatisitas Kayu
Modulus elastisitas kayu berbeda dengan modulus elastisitas pada baja, karena batas kenyal yang dimiliki kayu tidak begitu jelas, hanya diagram σ/ ε yang didapat pada bagian yang lurus sebelum membengkok dan titik pertemuan ini merupakan batas proposional yang akhirnya dianggap sebagai batas kenyal. Batas tegangan proposional untuk kayu umumnya 75% dari tegangan patah.
Diagram Untuk Menentukan Nilai Tegangan Elastisitas Pada Kayu
Kayu adalah bahan lignoselulosa yang dihasilkan oleh tumbuhan berkayu yang mempunyai tinggi minimal 7 m (pohon). Kayu adalah Material alam yang dapat diperbaharui, dengan mengelola hutan dengan baik. Material struktur ini memiliki berat jenis yang ringan dan proses pengerjaannya dilakukan dengan alat sederhana. Kayu merupakan bahan alam yang dapat terurai secara sempurna (digunakan secara menyeluruh) sehingga tidak ada istilah limbah pada kayu.
Anatomi Kayu
Senyawa utama penyusun kayu adalah selulosa, hemiselulosa, dan lignin dengan komposisi kira-kira 50% selulosa, 25% hemiselulosa, dan 25% lignin. Secara umum anatomi kayu terdiri dari kulit, kambium, cinicin tahun, kayu gubal, kayu teras, dan inti kayu.
Gambar Anatomi Kayu
Keterangan : A : Kambium
B : Kulit dalam
C : Kulit luar
D : Kayu gubal/sapwood
E : Kayu teras/heartwood
F : Hati/galih
G : Jari-jari kayu
Kulit luar: Bagian yang terluar. Kulit bertugas sebagai pelindung bagian dalam kayu dari pengaruh-pengaruh iklim, serangan serangga dan jamur atau secara mekanis.
Kambium : Jaringan yang berupa lapisan tipis dan bening, yang melingkar pohon. Tugas kambium ke arah luar membentuk kulit yang baru dan ke dalam membentuk kayu
Kayu gubal : Bagian kayu yang terdiri dari sel-sel yang masih hidup, masih berfungsi. Oleh karena itu tugas kayu gubal ini ialah menyalurkan bahan makanan dari daun ke bagian-bagian pohon yang lain.
Kayu teras : Bagian yang terdiri dari sel-sel yang sudah tua atau mati. Kayu teras ini asalnya dari kayu gubal yang makin tua lalu mati, sehingga tidak berfungsi Kayu teras ini hanya sebagai pengokoh tumbuhnya pohon saja. Kayu teras lebih awet dan pada umumnya warna kayu lebih tua daripada kayu gubalnya.
Hati : Merupakan bagian kayu yang berada di pusat pohon. Hati ini asalnya dari kayu awal yaitu kayu yang pertama-tama dibentuk oleh kambium dan bersifat rapuh berupa jaringan gabus.
Pori-pori : sebenarnya pori-pori adalah sel-sel pembuluh kayu yang terpotong, sehingga memberi kesan lobang-lobang kecil (pori-pori). Ukuran besarnya pori-pori ini untuk tiap-tiap jenis kayu berbeda-beda.
Lingkaran tahun/tumbuh : kondisi pertumbuhan pohon ditentukan oleh lingkungan tumbuh, yaitu iklim. Mutu kayu dipengaruhi oleh tebalnya lingkaran tahun, semakin tipis gelang tahun semakin kuat karena dinding sel relative tebal
Sifat-Sifat Fisik Kayu
Sifat fisik kayu adalah perilaku fisika kayu sebagai tanggapan terhadap perubahan kondisi atmosfir atau udara sekitarnya. Sifat fisik kayu secara umum adalah sebagai berikut :
1.Berat jenis dan kerapatan
Berat kayu tergantung kadar lengasnya/kadar air, oleh karena itu sulit mengatakan berat jenis kayu, lebih tepat dipakai kerapatan kayu.
Semakin besar kerapatannya semakin kuat kayunya dan kekerasanya, hal ini menunjukan jumlah sel yang mampu yang mampu mendukung beban.
2.Pengaruh temperature
Kayu merupakan material yang tersusun atas selulosa, lignin dan hemiselulosa yang semuanya terbentuk dari unsur karbon, hidrogen dan oksigen. Semua unsur ini mudah terbakar apabila ada peningkatan temperatur ruangan yang berlebihan. Waktu yang diperlukan temperatur untuk membakar kayu tergantung dari kadar air, dimensi kayu, dan kandungan oksigen.
Kayu terbakar mengalami pyrolisis mulai pada suhu 150C-180C
a. Pyrolisis selulosa pada suhu 280C-350C
b. Pyrolisis lignin mulai pada suhu 350C-400C
c. Pyrolisis hemiselulosa pada suhu 450C-500C
Struktur kayu yg mengalami peningkatan suhu akan mengalami penurunan kekuatan
3.Higroskopis
Kayu mempunyai sifat sangat peka terhadap air dan tidak pernah lepas dari pengaruh air diudara. Sifat ini dipengaruhi oleh kadar lengas atau kadar air yang menyebabkan mengembang dan menyusutnya kayu.
4.Kadar air
Kadar air adalah nilai yang menunjukan banyaknya kandungan air yang ada dalam kayu. untuk menggunakan kayu sebagai bahan, baik untuk perabot maupun bangunan, harus banyak diperhitungkan faktor penyusutan. Kayu akan melepas atau mengisap air dari udara disekelilingya, sampai banyaknya air dalam kayu seimbang dengan kadar air udara disekelilingnya, sehingga kadar air kesetimbangan dalam kayu tergantung dari kelembaban udara.
Air yang terkandung dalam kayu dibedakan menjadi dua yaitu:
a. Air bebas, merupakan yang terdapat dalam rongga sel dan ruang antar sel
b. Air terikat, adalah air yang terikat secara kapiler dalam diding sel
Bila kayu mongering, air bebas akan keluar terlebih dahulu kemudian baru diikuti oleh air terikat. Apabila air bebas yang terkandung dalam kayu sudah keluar, kayu berada dalam keadaan titik jenuh serat atau fiber saturation point, besarnya sekitar 30% untuk semua jenis kayu. Kayu yang kadar airnya rendah lebih kuat dibandingkan kayu dengan kadar airnya masih tinggi.
a.kadar air dari pohon hidup/baru ditebang
b.kadar air dengan air bebas dan air terikat
c.kadar air yang mencapai titik jenuh serat (30%)
d.kayu yang “kering udara” kadar air mencapai antara 0% dan 30%
e.Kayu yang “kering tanur” kadar air mencapai 0%
5.Anisotropik kayu
Anisotropic kayu adalah sifat kayu yang mempunyai perilaku dan tanggapan beban yang berbeda menurut arah yang berbeda. Sifat anisotropic kayu dibedakan menjadi tiga, yaitu :
a. Arah longitudinal/axial atau sejajar sumbu pohon.
b. Arah radial atau sejajar dengan arah jari-jari.
c. Arah Tangensial atau tegak lurus jari-jari.
Pada ketiga arah dan bidang ini kayu memiliki perilaku fisik, mekanika, pengembangan dan penyusutan yang berbeda. Sehingga harus menyebutkan arah atau bidang mana yang ditinjau.
R : arah radial
T : arah tangensial
L : arah longitudinal/axial
6.Kembang Susut
Kayu akan mengembang apabila kadar lengasnya bertambah dan menyusut bila kadar lengasnya berkurang.
Besar kecilnya pengembangan dan penyusutan kayu dipengaruhi oleh :
a. arah longitudinal < radial < tangensial
b. arah longitudinal = 0,1 s/d 0,3%
c. Arah radial = 2 s/d 8%
d. Arah tangensial = 4 s/d 14%
e. Volumetric = 7 s/d 21%
Susut kayu menyebabkan berbagai cacat kayu seperti:
• Pecah-pecah pada permukaan kayu
• Melengkung pada proses pengeringan
7.Sifat listrik
Kayu dapat sebagai bahan penyekat listrik yang baik. Daya hantar listrik ini tergantung kadar lengas kayu. Semakin tinggi kadar lengasnya semakin besar daya hantar listriknya.
Sifat-Sifat Mekanika Kayu
Sifat mekanika kayu adalah sifat kayu terhadap beban luar yang mengenainya. Sifat mekanika dari kayu memiliki nilai yang berbeda untuk nilai beban yang sama tergantung dari arah serat yang dikenai beban. Untuk perhitungan selanjutnya hanya dibedakan dua buah sumbu saja yaitu gaya sejajar serat dan gaya tegak lurus serat karena sifat mekanika kearah tangensial dan radial yang hampir sama.
Sifat-sifat mekanik kayu antara lain :
a.Kuat tekan // serat: untuk menetukan beban yang dapat dipikul kolom pendek.
b.Kuat ┴ serat: untuk rancangan sambungan-sambungan antara kayu dalam bangunan dan balok gelagar
Gambar contoh pengujian Kuat tekan ┴ serat pada kayu
c.Kuat tarik // serat: untuk batang-batang yang menerima tarikan
Gambar contoh pengujian Kuat tarik // serat pada kayu
d.Kuat geser // serat: untuk menentukan kapasitas beban yang dapat dipikul balok
Gambar contoh pengujian Kuat geser // serat pada kayu
e.Keuletan: ukuran banyaknya kerja yang dikeluarkan untuk memecahkan contoh uji dengan pukulan/impact
f.Kekenyalan: diukur dengan banyak energi yang diserap apabila sepotong kayu dibengkokan dalam kisaran elastisitasnya.
g.Kekerasan: berhubungan dengan ketahanan terhadap aus seperti pada lantai
h.MOE: ukuran ketahan pembekokan, yaitu berhubungan langsung dengan kekakuan gelagar dan faktor untuk kekuatan kolom.
i.MOR: menentukan beban yang dapat dipikul balok.
Dari sifat-sifat mekanik inilah yang kemudian menentukan besarnya kekuatan kayu itu sendiri. Dilihat dari arah beban yang mempengaruhinya, maka secara mekanik sifat dari kayu ditinjau dari segi kekuatannya untuk nilai pembebanan yang sama adalah:
a.Kayu lebih kuat menahan gaya tarik sejajar serat dari pada tegak lurus serat (σ tarik // > σ tarik ┴)
b.Kayu lebih kuat menahan tarikan dari pada desakan (σ tarik // > σ desak //)
c.Kayu lebih kuat menahan desakan searah serat daripada tegak lurus serat (σ desak // > σ desak ┴)
d.Kayu lebih kuat mendukung gaya geser tegak lurus arah serat daripada menurut arah serat (kuat geser ┴ serat > kuatgeser// serat)
Modulus Elatisitas Kayu
Modulus elastisitas kayu berbeda dengan modulus elastisitas pada baja, karena batas kenyal yang dimiliki kayu tidak begitu jelas, hanya diagram σ/ ε yang didapat pada bagian yang lurus sebelum membengkok dan titik pertemuan ini merupakan batas proposional yang akhirnya dianggap sebagai batas kenyal. Batas tegangan proposional untuk kayu umumnya 75% dari tegangan patah.
Diagram Untuk Menentukan Nilai Tegangan Elastisitas Pada Kayu
FILOSOFI POHON KELAPA DALAM BUDAYA HINDU
Kelapa (Cocos
nucifera) adalah anggota tunggal dalam marga Cocos dari
suku aren-arenan atau Arecaceae.
Tumbuhan ini dimanfaatkan hampir semua bagiannya oleh manusia sehingga dianggap
sebagai tumbuhan serbaguna, terutama bagi masyarakat pesisir
dan masyrakat hindu. Bagi masyrakat hindu pohon kelapa tidak dapat
dipisahkan dari kegiatan keagamaan. Masyrakat bali menggunakan hampir semua
bagian dai pohon kelapa antra lain seperti:
1.
Busung ( Janur ) biasanya dipergunakan untuk membuat peralatan
upakara yang sering di sebut banten.
2.
Slepan ( daun kelapa warna biru) mempunya fungsi yang sama dengan
janur yaitu dipergunakan untuk sarana upakara
3.
Danyuh ( daun kelapa tua) biasanya dipergunakan untuk kayu bakar
dan sapu lidi
4.
Klungah ( buah kelapa muda yang hanya berisi air) biasanya
dipergunakan sebagai sarana untuk penyucian diri dan juga merupakan sarana
untuk upacara keagamaan dan adat untuk umat hindu yang ada di bali.
5.
Buah kelapa yang sudah tua biasanya dipergunakan untuk sarana
upacara berupa pejati dan daksina sebagai dasar dari kegiatan keagamaan.
6.
Pohon kelapa sudah dari dahulu sebagai bahan bangunan, kukul (
kentungan), bedug ( kendang ) untuk cangkul dan yang lainnya.
Dengan begitu banyaknya
manfaatan dari pohon kelapa, masyrakat bali cendrung melakukan peraya tumpek
wuduh pada pohon kelapa ( pohon kelapa sebagai symbol perwakilan untuk pohon
yang lainnya). Kenapa demikian, ini tidak terlepas dari hampir keseluruhan
bagian dari pohon kelapa dapat dipergunakan untuk membantu kegiatan masyrakat
bali baik untuk kegiatan keagamaan maupun kegiatan yang lainnya.
Pohon kelapa tidak bisa
hanya dipandang dari segi social saja, namun sekarang dapat dipandang mempunyai
nilai ekonomis seiring dengan banyaknya fungsi dari pohon kelapa. Selain itu,
pohon kelapa juga mempunya filosofi yang dapat dijadikan referensi dalam
kehidupan sehari-hari untuk masyrakat umum dan masyarakat hindu. Adapun
filosofi yang dari pohon kelapa yang senantiasa dijadikan rujukan oleh masyrakat
hindu adalah sebagai berikut:
Filosofi kepribadian :
Pada umumnya yang nampak
baik memberikan kita penilaian baik dan yang nampak buruk kita memberikan
penilain yang buruk, namun pada pohon kelapa kita mendapatkan sebuah pemahaman
yang lebih dalam lagi. Pemahaman ini adalah berupak cara pandang kita dalam
menilai kepribadian seseorang. Seperti buah kelapa yang menunjukan kematangan
ternyata didalamnya terdapat air yang selalu dijaga kemurniannya dan memberikan
kehidupan yang berikutnya buat tunas yang nantinya tumbuh kembali. Batang pohon
kelapa menunjukan kedewasaan, ini tercermin dari ketika dewasa dia baru akan
diberikan buah untuk dijaga sampai buah itu jatuh dan matang. Ini mencerminkan
bahwa manusia hidup harus mengikuti tahapan sesuai dengan atur asrama:
1.
Brahmacari Asrama
adalah tingkat kehidupan berguru/ menuntut ilmu
2. Grehasta
Asrama adalah tingkat kehidupan berumahtangga
3. Wanaprastha
Asrama adalah tingkat kehidupan ketiga dengan menjauhkan
diri dari nafsu- nafsu keduniawian
4.
Sanyasin (bhiksuka) Asrama
adalah merupakan tingkat kehidupan di mana pengaruh dunia sama sekali lepas
FIlosofi kelahiran
, perlindungan dan kematian :
Kelahiran, perlindungan
dan kematian merupakan konsep tri murti yang sering kita kenal dalam agama
hindu. Dalam pohon kelapa juga mencerminkan itu, sebelum buah itu tumbuh
terlebih dahulu batang sebagai perlindung disediakan oleh pohon kelapa sehingga
nantinya buah kelapa akan mendapatkan perlindungan ketika dia tumbuh, dan slalu
dijaga agar tetap berada dalam perlindungan dahan pohon kelapa. Begitu juga
manusia, dalam agama hindu manusia lahir secara sekala dan niskala secara
sekala manusia dilindungi oleh orang tua dan secara niskala manusia yang baru
lagi dilindungi oleh kande 4 (empat saudara yang slalu menemani waktu lahir
sampai kita tiada nantinya). Selain itu, untuk manusia hidup dan tumbuh sudah
disediakan berbagai keperluan supaya dalam keberlangsungan kehidupannya.
Filosofi kematian :
Setiap manusia yang
hidup akan selalu menunggu akhirrnya atau kematian. Lahir, hidup dan mati akan
selalu berdampingan ini merupakan suatu hal yang harus dialami oleh manusia. Kematian
adalah hal yang slalu akan menjadi akhir dari semua yang hidup, namun waktu
kematian merupakan hal yang manjadi misteri. Pohon kelapa memberikan jawaban
mengenai waktu kematian seseorang, namun bukan waktu pastinya melainkan sifat
dari kematian tersebut. Kadang pemahaman kita hanya kelapa tua saja yang akan
jatuh dari pohonnya, namun kelapa yang masih kecil ( bungsil ) juga dapat jatuh
dari pohonnya. Ini menggambarakan kematian itu tidak hanya dihalami oleh yang
sudah berusia lanjut, namun yang masih muda atau kecilpun akan mengalami hal
yang sama. Selain itu, buah kelapa yang tua pun sampai bisa bertahan di pohon
sampai dia bertunas kembali ini menggambarkan usia manusia sampai lanjut masih
memiliki kehidupan.
Filosofi kesederhanaan :
Kesederhanaan merupakan
suatu perasaan yang mampu menerima apa adanya dan berprilaku seperti biasanya.
Pohon kelapa juga mempunyai prinsip kesederhanaan ini tercermin tempat hidup
yang dapat menyesuaikan terhadap jenis tanahnya. Kesederhanaan pohon kelapa ini
juga masuk dalam prinsip agama hindu. Dimana kesederhaan ini tercemin dari
perubahan pisik kelapa yang tidak begitu bagus namum memberikan manfaat
SIFAT DAN KARAKTERISTIK KAYU
PELAJARAN 1
SIFAT DAN KARAKTERISTIK KAYU
Kayu
merupakan hasil hutan dari kekayaan alam, merupakan bahan mentah yang mudah
diproses untuk dijadikan barang sesuai kemajuan teknologi. Kayu memiliki
beberapa sifat sekaligus, yang tidak dapat ditiru oleh bahan-bahan lain.
Pengertian kayu disini ialah sesuatu bahan, yang diperoleh dari hasil
pemungutan pohon-pohon di hutan, yang merupakan bagian dari pohon tersebut,
setelah diperhitungkan bagian-bagian mana yang lebih banyak dimanfaatkan untuk
sesuatu tujuan penggunaan. Baik berbentuk kayu pertukangan, kayu industri
maupun kayu bakar. (Dumanauw.J.F, 1990)
Kayu bengkirai merupakan salah satu
jenis kayu yang berkualitas bagus. Hal tersebut dapat dibuktikan pada
saat dalam proses pengerjaan (pengerjaan kayu bengkirai). Kayu bengkirai
ini mudah diproses seperti diserut, dipotong, diukir dll. Oleh sebab itu,
banyak orang yang memasukkan kayu bengkirai ini ke dalam golongan jenis-jenis
kayu pertukangan.
Dan dalam prakteknya, saat ini banyak sekali
orang-orang yang menggunakan kayu bangkirai ini untuk memproduksi
beraneka macam produk dari kayu. Hal tersebut memang tidak bisa dilepas dari
kualitasnya yang memang terbukti benar-benar baik oleh dunia pertukangan. Dan
hingga saat ini, permintaan terhadap kayu bengkirai sangatlah banyak, oleh
sebab itu, kayu bengkirai ini masuk ke dalam daftar jenis kayu yang memiliki
nilai komersial
Dalam kehidupan kita sehari-hari, kayu merupakan bahan yang
sangat sering dipergunakan untuk tujuan penggunaan tertentu. Terkadang sebagai barang tertentu, kayu tidak
dapat digantikan dengan bahan lain karena sifat khasnya. Kita sebagai pengguna dari kayu yang setiap
jenisnya mempunyai sifat-sifat yang berbeda, perlu mengenal sifat-sifat kayu
tersebut sehingga dalam pemilihan atau penentuan jenis untuk tujuan penggunaan
tertentu harus betul-betul sesuai dengan yang kita inginkan. Berikut ini diuraikan sifat-sifat kayu (fisik
dan mekanik) serta macam penggunaannya.
Pengenalan Sifat-Sifat Kayu
Kayu merupakan hasil hutan yang mudah diproses untuk
dijadikan barang sesuai dengan kemajuan teknologi. Kayu memiliki beberapa sifat yang tidak dapat
ditiru oleh bahan-bahan lain. Pemilihan
dan penggunaan kayu untuk suatu tujuan pemakaian, memerlukan pengetahuan
tentang sifat-sifat kayu. Sifat-sifat ini penting sekali dalam industri
pengolahan kayu sebab dari pengetahuan sifat tersebut tidak saja dapat dipilih
jenis kayu yang tepat serta macam penggunaan yang memungkinkan, akan tetapi
juga dapat dipilih kemungkinan penggantian oleh jenis kayu lainnya apabila
jenis yang bersangkutan sulit didapat secara kontinyu atau terlalu mahal.
Kayu
berasal dari berbagai jenis pohon yang memiliki sifat-sifat yang
berbeda-beda. Bahkan dalam satu pohon,
kayu mempunyai sifat yang berbeda-beda.
Dari sekian banyak sifat-sifat kayu yang berbeda satu sama lain, ada
beberapa sifat yang umum terdapat pada semua jenis kayu yaitu :
- Kayu tersusun dari sel-sel yang memiliki tipe bermacam-macam dan susunan dinding selnya terdiri dari senyawa kimia berupa selulosa dan hemi selulosa (karbohidrat) serta lignin (non karbohidrat).
- Semua kayu bersifat anisotropik, yaitu memperlihatkan sifat-sifat yang berlainan jika diuji menurut tiga arah utamanya (longitudinal, radial dan tangensial).
- Kayu merupakan bahan yang bersifat higroskopis, yaitu dapat menyerap atau melepaskan kadar air (kelembaban) sebagai akibat perubahan kelembaban dan suhu udara disekelilingnya.
- Kayu dapat diserang oleh hama dan penyakit dan dapat terbakar terutama dalam keadaan kering.
Sifat Fisik Kayu
- Berat dan Berat Jenis
Berat suatu kayu tergantung dari jumlah zat kayu, rongga
sel, kadar air dan zat ekstraktif didalamnya.
Berat suatu jenis kayu berbanding lurus dengan BJ-nya. Kayu mempunyai berat jenis yang berbeda-beda,
berkisar antara BJ minimum 0,2 (kayu balsa) sampai BJ 1,28 (kayu nani). Umumnya makin tinggi BJ kayu, kayu semakin
berat dan semakin kuat pula.
- Keawetan
Keawetan adalah ketahanan kayu terhadap serangan dari
unsur-unsur perusak kayu dari luar seperti jamur, rayap, bubuk dll. Keawetan
kayu tersebut disebabkan adanya zat ekstraktif didalam kayu yang merupakan
unsur racun bagi perusak kayu. Zat
ekstraktif tersebut terbentuk pada saat kayu gubal berubah menjadi kayu teras
sehingga pada umumnya kayu teras lebih awet dari kayu gubal.
- Warna
Kayu yang beraneka warna macamnya disebabkan oleh zat
pengisi warna dalam kayu yang berbeda-beda.
- Tekstur
Tekstur adalah ukuran relatif sel-sel kayu. Berdasarkan teksturnya, kayu digolongkan
kedalam kayu bertekstur halus (contoh: giam, kulim dll), kayu bertekstur sedang
(contoh: jati, sonokeling dll) dan kayu bertekstur kasar (contoh: kempas,
meranti dll).
- Arah Serat
Arah serat adalah arah umum sel-sel kayu terhadap sumbu
batang pohon. Arah serat dapat dibedakan
menjadi serat lurus, serat berpadu, serat berombak, serta terpilin dan serat
diagonal (serat miring).
- Kesan Raba
Kesan raba adalah kesan yang diperoleh pada saat meraba
permukaan kayu (kasar, halus, licin, dingin, berminyak dll). Kesan raba tiap jenis kayu berbeda-beda
tergantung dari tekstur kayu, kadar air, kadar zat ekstraktif dalam kayu.
- Bau dan Rasa
Bau dan rasa kayu mudah hilang bila kayu lama tersimpan di
udara terbuka. Beberapa jenis kayu
mempunyai bau yang merangsang dan untuk menyatakan bau kayu tersebut, sering
digunakan bau sesuatu benda yang umum dikenal misalnya bau bawang (kulim), bau
zat penyamak (jati), bau kamper (kapur) dsb.
- Nilai Dekoratif
Gambar kayu tergantung dari pola penyebaran warna, arah
serat, tekstur, dan pemunculan riap-riap tumbuh dalam pola-pola tertentu. Pola gambar ini yang membuat sesuatu jenis
kayu mempunyai nilai dekoratif.
- Higroskopis
Kayu mempunyai sifat dapat menyerap atau melepaskan
air. Makin lembab udara disekitarnya
makin tinggi pula kelembaban kayu sampai tercapai keseimbangan dengan
lingkungannya. Dalam kondisi kelembaban
kayu sama dengan kelembaban udara disekelilingnya disebut kandungan air
keseimbangan (EMC = Equilibrium Moisture Content).
- Sifat Kayu terhadap Suara, yang terdiri dari :
- Sifat akustik, yaitu kemampuan untuk meneruskan suara berkaitan erat dengan elastisitas kayu.
- Sifat resonansi, yaitu turut bergetarnya kayu akibat adanya gelombang suara. Kualitas nada yang dikeluarkan kayu sangat baik, sehingga kayu banyak dipakai untuk bahan pembuatan alat musik (kulintang, gitar, biola dll).
- Daya Hantar Panas
Sifat daya hantar kayu sangat jelek sehingga kayu banyak
digunakan untuk membuat barang-barang yang berhubungan langsung dengan sumber
panas.
- Daya Hantar Listrik
- Pada umumnya kayu merupakan bahan hantar yang jelek untuk aliran listrik. Daya hantar listrik ini dipengaruhi oleh kadar air kayu. Pada kadar air 0 %, kayu akan menjadi bahan sekat listrik yang baik sekali, sebaliknya apabila kayu mengandung air maksimum (kayu basah), maka daya hantarnya boleh dikatakan sama dengan daya hantar air.
Sifat Mekanik Kayu
- Keteguhan Tarik
Keteguhan tarik adalah kekuatan kayu untuk menahan gaya-gaya
yang berusaha menarik kayu. Terdapat 2
(dua) macam keteguhan tarik yaitu :
- Keteguhan tarik sejajar arah serat dan
- Keteguhan tarik tegak lurus arah serat.
Kekuatan tarik terbesar pada kayu ialah keteguhan tarik
sejajar arah serat. Kekuatan tarik tegak
lurus arah serat lebih kecil daripada kekuatan tarik sejajar arah serat.
- Keteguhan tekan / Kompresi
Keteguhan tekan/kompresi adalah kekuatan kayu untuk menahan
muatan/beban. Terdapat 2 (dua) macam keteguhan tekan yaitu :
- Keteguhan tekan sejajar arah serat dan
- Keteguhan tekan tegak lurus arah serat.
Pada semua kayu, keteguhan tegak lurus serat lebih kecil
daripada keteguhan kompresi sejajar arah serat.
- Keteguhan Geser
Keteguhan geser adalah kemampuan kayu untuk menahan
gaya-gaya yang membuat suatu bagian kayu tersebut turut bergeser dari bagian
lain di dekatnya. Terdapat 3 (tiga) macam
keteguhan yaitu :
- Keteguhan geser sejajar arah serat
- Keteguhan geser tegak lurus arah serat dan
- Keteguhan geser miring
Keteguhan geser tegak lurus serat jauh lebih besar dari pada
keteguhan geser sejajar arah serat.
- Keteguhan lengkung (lentur)
Keteguhan lengkung/lentur adalah kekuatan untuk menahan
gaya-gaya yang berusaha melengkungkan kayu atau untuk menahan beban mati maupun
hidup selain beban pukulan. Terdapat 2
(dua) macam keteguhan yaitu :
- Keteguhan lengkung statik, yaitu kekuatan kayu menahan gaya yang mengenainya secara perlahan-lahan.
- Keteguhan lengkung pukul, yaitu kekuatan kayu menahan gaya yang mengenainya secara mendadak.
- Kekakuan
Kekakuan adalah kemampuan kayu untuk menahan perubahan
bentuk atau lengkungan. Kekakuan tersebut dinyatakan dalam modulus elastisitas.
- Keuletan
Keuletan adalah kemampuan kayu untuk menyerap sejumlah
tenaga yang relatif besar atau tahan terhadap kejutan-kejutan atau
tegangan-tegangan yang berulang-ulang yang melampaui batas proporsional serta
mengakibatkan perubahan bentuk yang permanen dan kerusakan sebagian.
- Kekerasan
Kekerasan adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya yang
membuat takik atau lekukan atau kikisan (abrasi). Bersama-sama dengan keuletan,
kekerasan merupakan suatu ukuran tentang ketahanan terhadap pengausan kayu.
- Keteguhan Belah
Keteguhan belah adalah kemampuan kayu untuk menahan
gaya-gaya yang berusaha membelah kayu.
Sifat keteguhan belah yang rendah sangat baik dalam pembuatan sirap dan
kayu bakar. Sebaliknya keteguhan belah yang tinggi sangat baik untuk pembuatan
ukir-ukiran (patung). Pada umumnya kayu mudah dibelah sepanjang jari-jari (arah
radial) dari pada arah tangensial.
Ukuran yang dipakai untuk menjabarkan sifat-sifat keku-atan
kayu atau sifat mekaniknya dinyatakan dalam kg/cm2. Faktor-faktor yang mempengaruhi sifat mekanik
kayu secara garis besar digolongkan menjadi dua kelompok :
- Faktor luar (eksternal): pengawetan kayu, kelembaban lingkungan, pembebanan dan cacat yang disebabkan oleh jamur atau serangga perusak kayu.
- Faktor dalam kayu (internal): BJ, cacat mata kayu, serat miring dsb.
Struktur
kayu merupakan suatu struktur yang elemen susunannya adalah kayu. Dalam
perkembangannya, struktur kayu banyak digunakan sebagai alternatif dalam
perencanaan pekerjaan-pekerjaan sipil, diantaranya adalah : rangka kuda-kuda,
rangka dan gelagar jembatan, struktur perancah, kolom, dan balok lantai
bangunan. Pada dasarnya kayu merupakan bahan alam yang banyak memiliki
kelemahan struktural, sehingga pengunaan kayu sebagai bahan struktur perlu
memperhatikan sifat-sifat tersebut. Oleh sebab itu, maka struktur kayu kurang
populer dibandingkan dengan beton dan baja. Akibatnya saat ini terdapat
kecenderungan beralihnya peran kayu dari bahan struktur menjadi bahan
pemerindah (dekoratif).
B. BENTUK DAN KEGUNAAN KAYU.
Sebagai
bahan struktur kayu mempunyai berbagai kekuatan, khususnya dalam : 1. Menahan
Tarikan. Kekuatan terbesar yang dapat ditahan oleh kayu adalah sejajar arah
serat, sedangkan kekuatan tarikan tegak lurus arah serat lebih kecil dari pada
sejajar serat. 2. Menahan Tekanan (Desak). Kayu juga dapat menahan beban desak,
baik tekanan sejajar serat maupun tegak lurus serat, misalnya sebagai bantalan
kereta api. Daya tahan desak tegak lurus serat lebih kecil bila dibandingkan
dengan sejajar serat. 3. Menahan Lenturan. Besarnya daya tahan kayu terhadap
lenturan tergantung pada jenis kayu, besarnya peampang kayu, berat badan, lebar
bentangan, sehingga dengan dapatnya kayu menaan lenturan maka dapat menahan
beban tetap meupun beban kejut/pukulan. Sebagai bahan struktur kayu biasanya
diperdagangkan dengan ukuran tertentu dan dipakai dalam bentuk balok, papan,
atau bentangan bulat, (berdasarkan SK-SNI-03-2445-1991).
1. Balok 2
Untuk kuda-kuda / batang struktur
(cm) : 8 x (8, 10, 12, 15, 18),
10
x (10, 12, 15, 18).
Balok antar tiang (cm) : 4 x (6, 8); 6 x (8,
12, 15);
8
x (12, 15, 18), 10 x (12, 15).
Untuk kuzen
pintu dan jendela (cm) : 6 x (10,
12, 13, 15) ; 8 x (10, 12, 15).
Balok langit
(cm) : 8 x (12,
15, 18, 20); 10 x (15, 18, 20).
Tiang balok (cm) : 8 x (8, 10, 12); 10 x
(10, 12); 12 x (12, 15).
2. Reng dan Kaso : 2 x 3;
2,5 x (3,4,6,8, 10, 12);
3,5
x (3,4,6,8,10,12,15);
5
x (7,8,10,12,13,15,18,20,22,25)
3. Lis dan Jalusi 1
x (1,3,4,5, 6, 8)
1,5
x (3,4,5,6,8,10,12,15,18,20,22)
2 x (4, 5,6,8, 10,
12)
4. Papan kayu. 2
x (15, 18,20,22,25)
3
x (18,20,22,25,30)
4
x (18,20,22,25)
C.
KEKURANGAN DAN KELEBIHAN KAYU.
Kelebihan
Kayu :
1.
Berkekuatan tinggi dengan berat jenis rendah.
2.
Tahan terhadap pengaruh kimia dan listrik.
3.
Relatif mudah dikerjakan dan diganti.
4.
Mudah didapatkan, relatif murah.
5.
Pengaruh temperatur terhadap perubahan bentuk dapat diabaikan.
6.
Pada kayu kering memiliki daya hantar panas dan listrik yang rendah, sehingga
baik untuk partisi.
7.
Memiliki sisi keindahan yang khas.
Kekurangan
Kayu :
1.
Adanya sifat-sifat kayu yang kurang homogen (ketidak seragaman), cacat kayu
(mata kayu, retak, dll.).
2.
Beberapa jenis kayu kurang awet.
3.
Kekuatannya sangat dipengaruhi oleh jenis kayu, mutu, kelembaban dan pengaruh
waktu pembebanan.
4.
Keterbatasan ukuran khususnya untuk memenuhi kebutuhan struktur bangunan yang
makin beskala besar dan tinggi.
5.
Untuk beberapa jenis kayu tertentu harganya relatif mahal dan ketersediaan
terbatas (langka).
D.
JENIS KAYU DI INDONESIA.
Menurut Peraturan Konstruksi Kayu -
PKKI (Lampiran 3), dari 3000-4000 jenis pohon yang ada di Indonesia baru
sekitar 150 jenis yang telah diselidiki dan dianggap penting dalam perdagangan.
Dari jumlah tersebut sebagian merupakan jenis kayu yang penting sebagai bahan
struktur. Lembaga Pusat Penyelidikan Kehutanan telah menyusun daftar kayu
Indonesia yang terdiri dari 90 jenis kayu penting di Indonesia. Daftar tersebut
tercantum selengkapnya pada Lampiran I.
Susunan
kayu sebagaimana disajikan pada Gambar 2.1. terdiri dari susunan sel-sel, dan
sel-sel tersebut terdiri dari susunan “cellose” yang diikat dan
disatukan oleh “lignine”. Perbedaan susunan sel-sel inilah yang
menyebabkan perbedaan sifat-sifat dari berbagai jenis.
Langganan:
Postingan (Atom)